Perbandingan Waze dan Google Maps


Waze dan Google Maps menjadi aplikasi wajib bagi sebagian besar pelancong atau pendatang baru di suatu wilayah.

Beberapa pengguna lebih menyukai Waze karena dianggap lebih banyak menyediakan rute alternatif. Pembaruan informasi lalu-lintas juga ditampilkan lebih cepat. Sebagian orang lebih menyukai Google Maps karena lebih banyak pilihan rute sarana transportasi. 
Lalu, mana yang lebih unggul di antara dua aplikasi peta besutan Google ini? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, KompasTekno telah merangkum perbedaan antara aplikasi Waze dan Google Maps

1. WAZE

Waze dimiliki Google pada 2013 silam setelah diakuisisi dari Waze Mobile, sebuah perusahaan asal Israel. Akuisisi Google terhadap Waze bernilai 1,3 miliar dollar AS (Rp 17,6 triliun). Ketika menggunakan Waze, pengemudi akan diberitahu belokan demi belokan ,dari tempat asal hingga tujuan. 

Layaknya Google Maps, Waze juga akan menampilkan waktu tempuh dan detail rute yang akan dilalui, termasuk rute alternatif, info kecelakaan, kemacetan atau penutupan jalan. Bedanya, Waze juga menyediakan informasi tentang razia lalu-lintas dan perubahan jalan satu arah, di mana informasi ini tidak ditemui di Google Maps.



Hingga saat ini, Waze hanya menyediakan rute bagi para pengendara mobil dan motor, disertai informasi jarak tempuh dan estimasi waktu, termasuk jika terjebak kemacetan. Aplikasi ini akan merekam riwayat perjalanan penggunanya, mulai dari rute yang biasa ditempuh, lokasi yang sering dikunjungi, hingga jam pulang. 

Waze dilengkapi beberapa fitur unggulan seperti opsi suara navigasi yang lebih banyak dibanding Google Maps. Bahkan terdapat beberapa pilihan suara sebagai pemandu perjalanan.


2. Google Maps

Google Maps Beda dengan Waze yang berbasis media sosial, Google Maps tergolong aplikasi navigasi standar. Namun, Google Maps lebih banyak menampilkan pilihan rute transportasi seperti sepeda, pejalan kaki, dan transportasi umum seperti bus.

Tak hanya itu, Google Maps juga memberikan pertimbangan perjalanan menggunakan transportasi ride-sharing semacam Go-Jek, Uber, atau Grab, lengkap dengan estimasi waktu dan biaya perjalanan.


Detail rute di Google Maps juga lebih kaya dengan berbagai informasi, seperti ATM, tempat ibadah, rest area, restauran, dan sebagainya. Jika Waze terintegrasi dengan Spotify, Google Maps terintegrasi dengan Google Street View dan satelit, sehingga lebih memudahkan pengguna untuk menemukan lokasi.

Di daerah yang cenderung terpencil dari jangkauan jaringan internet, Google Maps masih bisa berfungsi meskipun dalam mode offline.

Pada jalur persimpangan, suara navigasi pada Google Maps akan memberikan peringatan sebelum pengemudi harus belok. Pada pembaruannya, Google Maps juga memberikan fitur step by step yang akan memberi aba-aba jika pengguna harus berganti halte bus, atau jalur kereta.

Perbandingan Google Maps dan Waze

Tingkat akurasi Waze dan Google Maps dipertimbangkan melalui beberapa faktor. Dalam rute perkotaan, Waze lebih unggul untuk menemukan rute alternatif lebih banyak, dan cukup akurat karena diinfokan sendiri oleh para pengguna Waze. 

Namun untuk memotong waktu, Waze tidak begitu diunggulkan. Kebanyakan rute alternatif, diarahkan menuju jalan-jalan kecil di area permukiman warga. Rute alternatif ini memang cukup bermanfaat, namun karena banyak belokan, belum tentu akan menghemat waktu. 

Sementara Google Maps, meskipun ada fitur peringatan kecelakaan, informasi kemacetan jalan, dan rute alternatif, informasi yang ditampilkan tidak begitu real-time. Namun Google Maps tetap bisa membawa pengemudi menuju lokasi tujuan. 

Jadi, jika lebih menyukai navigasi yang memberikan informasi lalu-lintas yang cepat dan real-time, Waze bisa menjadi alternatif. 

Namun jika butuh aplikasi navigasi dengan interface (antarmuka) sederhana dan bisa bekerja di daerah terpencil secara offline, Google Maps bisa menjadi pilihan.

Comments